Share:
Berita

Meningkatkan Potensi Anak melalui Homeschooling

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar setiap manusia, selain sandang, pangan dan papan. Sehingga negara pun memiliki kewajiban untuk menjamin setiap warga negaranya mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak.

Dengan melihat berbagai kondisi yang ada di Indonesia, maka pelaksanaan pendidikan untuk anak mengalami berbagai penyesuaian, baik bentuk, model, maupun cara.

Kita coba tarik mundur ke zaman ulama – ulama terdahulu, dimana para ulama menguasai berbagai macam ilmu pengetahuan diluar bangku sekolah. Lalu dimana beliau bisa mencerna dan menguasai ilmu – ilmu tersebut? Tentu model pendidikan saat itu jauh berbeda dengan pendidikan saat ini. Para ulama dengan kemampuannya, bi idznillah, bisa terus belajar secara mandiri, menelaah, mencerna dan memformulasikan berbagai ilmu pengetahuan sehingga menjadi ahli pada berbagai macam bidang.

Berkaca pada hal tersebut, dunia pendidikan formal yang ada saat ini, sangat membatasi siswa untuk dapat bereksplorasi dengan kemampuannya. Alhamdulillah Pemerintah sudah memberikan ruang bagi orangtua dan siswa yang ingin mengeksplorasi kemampuannya tanpa terbebani dengan mata pelajaran yang banyak. Homeschooling hadir untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat yang ingin tetap mendapat ijazah tapi dengan pembelajaran, kurikulum dan waktu belajar yang sangat flexibel.

Di Homeschooling, ada 5 mata pelajaran wajib yang harus diberikan oleh siswa, yaitu pendidikan Agama, pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan pendidikan bahasa Indonesia. Adapun acuan kurikulum secara umum mengacu pada kurikulum Nasional.

Lalu, dimana kira-kira keunggulan Homeschooling dengan pendidikan formal di sekolah? Bila usia belajarnya tetap sama 6 tahun untuk SD, 3 tahun untuk SMP, dan 3 tahun untuk SMA. Benar, secara usia anak akan tetap sama, namun secara materi belajar, di homeschooling sangat bisa mempelajari materi – materi lain , sehingga seorang siswa homeschooling bisa memiliki ilmu pengetahuan setara dengan jenjang yang lebih tinggi, selama siswa tersebut mampu untuk mempelajari nya.

Dari segi fleksibiltas waktu, tentu homeschooling sangat fleksibel. Sehingga siswa dan orangtua siswa dapat menentukan waktu belajar yang diinginkan. Ada sedikit catatan yang harus diperhatikan bagi siswa maupun orangtua siswa yang ingin memasukkan ke homeschooling, yaitu keseriusan anak untuk belajar dan keseriusan orangtua untuk mendampingi anak belajar.

Memang homeschooling terlihat sangat ideal untuk mempercepat pencapaian belajar mandiri seorang siswa, namun fleksibilitas homeschooling bisa menjadi boomerang bila siswa dan orangtua siswa tidak komitmen dalam melaksanakan program – program homeschooling.

Homeschooling Negeri Anak Bangsa memiliki perhatian khusus untuk menyelenggarakan homeschooling yang berkualitas, menyeluruh dengan pendekatan personal masing-masing peserta didik. Dengan demikian peluang siswa untuk dapat mengembangkan potensinya sangat terbuka lebar.

 

oleh: Rizki Aminullah, S.Si., M.M.Pd

Related Posts